Buah Kurma adalah anugerah Allah SWT yang bernilai Sunnah dan gizi tinggi.
TRUE STORIES:
1. SAAT HAMIL;
Allah SWT memerintahkan kepada Bunda Maryam (Ibunya Nabi Isa AS) saat mengeluh kesakitan karena beratnya mengandung, sampai sampai ia ingin mati saja tidak kuat menahannya.
Allah SWT Berfirman ;
"Maka Maryam hamil, lalu dia mengasingkan diri dengan kehamilannya itu ke tempat yang jauh.
Kemudian rasa sakit saat akan melahirkan, memaksanya bersandar pada pangkal pohon Kurma, dan
Maryam berkata ;
'Lebih baik aku mati saja sebelum ini, dan aku menjadi orang yang tidak diperhatikan dan akan terlupakan'.
Maka Dia (Malaikat Jibril) berseru kepadanya (Maryam) dari tempat yang rendah;
'Janganlah Engkau bersedih hati, sungguh Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu'.
Dan goyangkanlah pangkal pohon Kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah buah Kurma yang telah masak untukmu.
Maka MAKAN, minum dan bergembiralah Engkau".
(Al-Quran Surah Maryam 19, ayat 22-26).
Dari Firman Allah ini, kita menarik intinya; bahwa betapa pentingnya Buah Kurma bagi orang hamil.
Ini Ayatnya;
بسم الله الرحمن الرحيم،
"فحملته فانتبذت به مكانا قصيا.
فاجاءها المخاض الى جذع النخلة، قالت يليتنى مت قبل هذا وكنت نسيا منسيا.
فنادهامن تحتها الا تحزنى قد جعل ربك تحتها سريا.
وهزى اليك بجذع النخلة تساقط عليك رطبا جنيا.
فكلى واشربى وقرى عينا". (سورة مريم ١٩ الاية ٢٢-٢٦)
2. SAAT BAYI LAHIR;
Rasulullah SAW saat ada bayi baru lahir, beliau mengunyah buah Kurma, lalu buah Kurma yang telah lunak itu, dioleskan pada bibir sang bayi.
Ini namanya TAHNIIK
التحنيك.
Al-Imam An-Nawawi (w 676 H) menuturkan, bahwa;
“Sunnah hukumnya pada seorang bayi ketika baru lahir untuk di TAHNIIK dengan buah Kurma yang sudah dihaluskan.
Caranya adalah; mengunyahkan atau MENGHALUSKAN buah Kurma, kemudian memoleskannya di bibir dan langit langit mulut bayi dan membuka mulutnya sehingga sebagian masuk ke perut bayi.”
Notes;
Namun hati hati tentang kebersihan dan kesehatan orang yang mengunyahkannya.
Sebaiknya menggunakan mixer saja atau alat penghalus buah.
Dalil Hadis Rasulullah SAW tentang amalan Tahniik ini cukup banyak, di antaranya adalah ;
عَنْ عَائِشَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُؤْتَى بِالصِّبْيَانِ فَيُبَرِّكُ عَلَيْهِمْ وَيُحَنِّكُهُمْ.
(رواه مسلم.)
Dari Aisyah istri Rasulullah SAW menuturkan, bahwa;
Rasulullah SAW pernah dihadirkan kepadanya beberapa bayi, maka Rasulullah pun mendoakan keberkahan dan men Tahniik mereka".
(Hadis Sahih Riwayat Al-Imam Muslim).
Yaitu, Rasulullah SAW menghaluskan buah kurma dengan mengunyahnya lalu diusapkannya ke bibir bayi bayi itu. Sungguh beruntung bayi bayi itu mendapat berkah dari mulut suci Rasulullah SAW.
3. KURMA 7 BIJI;
Rasulullah SAW juga menegaskan, untuk menjaga kesehatan, agar kita rutin makan buah Kurma .
Sahabat Rasulullah bernama Sa’ad Bin Abil Waqqaash, menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda;
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
Artinya ;
“Siapa yang
mengkonsumsi tujuh butir buah Kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun dan sihir”
Sabda Rasulullah SAW ;
اَلْعَجْوَةُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَهِيَ شِفَاءٌ مِنَ السُّمِّ
“Buah Kurma Ajwah itu berasal dari Surga dan penyembuh dari sakit akibat Racun".
Ummul Mukminiina Aisyah RA menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda;
إِنَّ فِي عَجْوَةِ الْعَالِيَةِ شِفَاءً، اَوْإنَّهَا تِرْيَاقٌ، أَوَّلَ الْبُكْرَةِ
“Sungguh dalam buah Kurma Ajwah yang berasal dari Aliyah (dari daerah dataran tinggi di dekitar Madinah dekat Nejed), adalah obat dan penawar racun apabila dimakan pada pagi hari”.
POINTERS;
1. Usahakan rutin memakan buah Kurma setiap pagi hari.
2. Biasakan memakan jumlah ganjil; 1, 3, 5, atau 7 butir agar gizi dan nutrisinya imbang. Maksimal 7 butir setiap hari, di bagi bagi tidak sekaligus.
Semoga Allah SWT senantiasa menganugerahkan kita kemampuan untuk selalu mengingat, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Allah SWT.
Oleh;
Abdul Hamid Husain
Alumni;
-Gontor Ponorogo
-King Abdulaziz University, Jeddah
-Umm Al Qura University, Makkah.
Ketua Umum Yayasan Alhusniyah Riau
Alfaatihah
Aamiin.